SAMBUNGAN LAS dan POSISI PENGELASAN

 

SAMBUNGAN LAS dan POSISI PENGELASAN

SAMBUNGAN LAS 


Secara umum, sambungan las dapat dikelompokan menjadi 5 jenis, yaitu :
  1. Sambungan sisi (Edge Joint)
  2. Sambungan Sudut (Corner Joint)
  3. Sambungan Tumpang (Lap Joint)
  4. Sambungan T (T Joint / Fillet Joint)
  5. Sambungan Tumpul (Butt Joint)

Jenis - Jenis Sambungan Las



POSISI PENGELASAN

Secara umum posisi pengelasan itu ada 4 yaitu Flat (Mendatar/Di bawah tangan), VerticalHorizontal dan Overhead. Saat memutuskan mode mana yang akan digunakan untuk mengatur mesin las, posisi lasan pun harus dipertimbangkan. Dalam posisi antara vertikal, datar dan horizontal, semua mode bisa dilakukan. Mode semprot (Spray Transfer) dan Globular tidak disarankan untuk posisi horizontal dan vertikal.



Posisi Pengelasan


Posisi Pengelasan


Untuk posisi pengelasan menurut ISO (Organisasi Internasional untuk Standardisasi), memiliki kode untuk seluruh nama posisi. Kode untuk posisi ini ditandai dengan huruf ‘A’ hingga ‘G’. 'P' adalah singkatan dari posisi dan huruf selanjutnya menunjukkan area di mana ia berada.

Posisi Pengelasan

PF untuk Vertical Up (Vertikal arah NAIK) & PG untuk Vertical Down (Vertikal arah TURUN)


Posisi Pengelasan pada Plat

Pengelasan pada Plat secara umum dikategorikan untuk penyambungan sambungan T atau Fillet dan sambungan tumpul atau Groove. Untuk sambungan T, setelah angka yang menunjukan posisi pengelasan, dibubuhkan huruf F. Sementara itu, untuk sambungan tumpul, setelah angka yang menunjukan posisi pengelasan, dibubuhkan huruf G. Untuk lebih memperjelas keterangan, silakan simak lebih dekat gambar di bawah ini !

Posisi Pengelasan Pada Plat

Posisi Pengelasan Sambungan Tumpul pada Pelat 

  • PA (1G) = sambungan tumpul pada pelat, posisi down hand atau flat atau di bawah tangan.
  • PC (2G) = sambungan tumpul pada pelat, posisi horizontal atau mendatar. 
  • PF (3G) = sambungan tumpul pada pelat, posisi vertical atau tegak arah pengelasan naik. 
  • PG (3G) = sambungan tumpul pada pelat, posisi vertical atau tegak arah pengelasan turun. 
  • PE (4G) = sambungan tumpul pada pelat, posisi over head atau di atas kepala.

Posisi Pengelasan Sambungan Sudupada Pelat 

  • PA (1F) = sambungan sudut pada pelat, posisi down hand atau flat atau di bawah tangan.
  • PB (2F) = sambungan sudut pada pelat, posisi horizontal-vertical atau tegak-mendatar .
  • PF (3F) = sambungan sudut pada pelat, posisi vertical atau tegak arah pengelasan naik .
  • PG (3F) = sambungan sudut pada pelat, posisi vertical atau tegak arah pengelasan turun.
  • PD (4F) = sambungan sudut pada pelat, posisi over head atau di atas kepala.


Posisi Pengelasan pada Pipa

Posisi pengelasan pada pipa untuk sambungan tumpul, seperti halnya pada sambungan plat setelah angka yang menunjukan posisi pengelasan, dibubuhkan huruf G (GROOVE). Untuk lebih memperjelas keterangan, silakan simak lebih dekat gambar di bawah ini !

Posisi Pengelasan Pada Pipa


Posisi Pengelasan Sambungan Tumpul pada Pipa

  • PA (1G) = sambungan tumpul pada pipa, posisi sumbu mendatar dapat diputar.
  • PC (2G) = sambungan tumpul pada pipa, posisi sumbu tegak dapat diputar.
  • PF (5G) = sambungan tumpul pada pipa, posisi sumbu mendatar tidak dapat putar, pengelasan arah naik. 
  • PG (5G) = sambungan tumpul pada pipa, posisi sumbu mendatar tidak dapat diputar, pengelasan arah turun. 
  • HL045 (6G) = sambungan tumpul pada pipa, posisi sumbu miring 45º tidak dapat diputar. 

Posisi Pengelasan Sambungan Sudut pada Pipa 

  • PA (1F) = sambungan sudut pada pipa , posisi sumbu pipa atau pipa-flens miring 45º dapat diputar.
  • PB (2F) = sambungan sudut pada pipa, posisi sumbu pipa tegak diameter berbeda atau pipa-flens (pelat di bawah) dapat diputar.
  • PD (4F) = sambungan sudut pada pipa, posisi sumbu pipa tegak diameter berbeda atau pipa-flens (pelat di atas) dapat diputar.
  • PF (5F) = sambungan sudut pada pipa, posisi sumbu pipa mendatar diameter berbeda atau pipa-flens, tidak dapat diputar, pengelasan naik.
  • PG (5F) = sambungan sudut pada pipa, posisi sumbu pipa mendatar diameter berbeda atau pipa-flens, tidak dapat diputar, pengelasan turun.
  • HL045 (6F) = sambungan sudut pada pipa, posisi sumbu miring 45º tidak dapat diputar.

Posting Komentar

0 Komentar