3.8 BIAYA PRODUKSI PROPOTYPE PRODUK

 

  1. BIAYA PRODUKSI PROPOTYPE PRODUK BARANG/JASA

Sebelum menjalankan bisnis, memang diperlukan business plan yang bauk, terutama strategi dalam menjalankan usaha, serta menghadapi resiko untuk meningkatkan skala perusahaan menjadi cakupan yang lebih besar (scale up). Untuk mendapatkan  keuntungan bisnis yang di harapkan, pelaku bisnis tentu sudah mengetahui bagaimana cara untuk mencapainya berdasarkan business plan yang telah di buat sebelumnya.

Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah memperhitungkan mengenai biaya produksi. Tidak sedikit yang beranggapan bahwa biaya produksi adalah hal yang sepele sehingga menganggap remeh dan tidak menyertakannya dalam perhitungan untung rugi sebuah usaha. Namun sebaliknya, biaya produksi sangat penting dalam dunia bisnis yang di harapkan.

Bagi sebuah perusahaan, memperoleh laba merupakan tujuan utama untuk kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan. Untuk memperoleh laba ada tiga factor utama di dalam perusahaan yang harus di perhatikan, yaitu jumlah barang yang harus di produksi, biaya per unit memproduksi, dan harga jual perunit tersebut.

Untuk mencapai laba yang optimal, salah satu caranya adalah memperhatikan factor biaya, diantaranya harga pokok penjualan diupayakan dapat di tekan seminimal mungkin. Harga pokok masih merupakan faktor yang penting dalam pertimbangan untuk menetapkan harga jual yang nantinya diharapkan untuk memperoleh laba.

  • PENGERTIAN BIAYA
Biaya adalah pengeluaran ekonomi yang di perlukan untuk perhitungan proses produksi. Biaya ini di dasarkan pada harga pasar yang berlaku dan pada saat proses ini sudah terjadi menjadi dua yaitu biaya eksplit dan biaya implisit. Biaya eksplit adalah biaya-biaya yang terlihat secara fisik seperti uang. Sedangkan implisit adalah biaya-biaya yang tidak terlihat secara langsung yaitu misalnya penyusutan barang modal

Menurut Mulyadi (2010:8) biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut, yaitu biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.

Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang. Biaya-biaya ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional barang/pabrik, dan lain sebagainya. Biaya produksi ini harus di akumulasi secara cermat untuk kemudian dihitung dan dibandingkan dengan laba bersih perusahaan atau total keuntungan yang diperoleh. Biaya produksi  ini diperlukan untuk mendukung proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang siap dipasarkan kepada konsumen

Biaya produksi adalah keseluruhan biaya produksi ekomoni yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi suatu barang. Biaya produksi ini memiliki definisi yang berbeda dengan biaya operasional. Bedanya adalah biaya operasional merupakan biaya atau pengeluaran oleh suatu perusahaan untuk mendunkung system kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

Yang termasuk kedalam biaya operasional adalah biaya perlengkapan toko, biaya asuransi, biaya tagihan telepon/listrik/air untuk perusahaan, biaya iklan, biaya pajak, biaya pengiriman, biaya perlengkapan kantor, biaya perawatan alatalat kantor/perusahaan atau biaya perawatan mesin, dan lain sebagainya. Dalam memproduksi suatu barang tentunya diperlukan sebuah proses produksi yang Panjang dan terencana dengan baik untuk menciptakan suatu produk yang benar-benar berkualitas

  • KLASIFIKASI BIAYA

Penggolongan biaya menurut Mulyadi (2009:13-16) adalah sebagi berikut :

  1. Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran. Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahaan bakar disebur “biaya bahan bakar”. Contoh penggolongan biaya atas dasar objek pengeluaran dalam perusahaan kertas adalah biaya merang, biaya jerami, biaya gaji dan upah, dll.
  2. Pengeluaran biaya menurut fungdi pokok dalam perusahaan. Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok : biaya produksi, biaya pemasaran, serta biaya administrasi dan umum.
  3. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang di biayai. Sesuatu yang di biayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya dengan sesuatu yang di biayai, biayai dikelompokkan menjadi dua golongan :
  4. Biaya langsung. Adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah akrena adanya sesuatu yang di biayai. Jika sesuatu yang di biayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Dengan demikian biaya langsung akan mudah didefinisikan dengan sesuatu dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya baku dan biaya tenaga kerja lansung. Biaya langsung departemen (direct departemental cost) adalah semua yang terjadi di dalam departemen tertentu
  5. Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead cost). Biaya tidak mudah diidentifikasikan dengan produk tertentu. Dalam hubunganya dengan departemen, biaya tidak langsungadalah biaya yang terjadi di suatu departemen
  6. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume penjualan. Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolonglan menjadi empat
  7. Biaya variabel. Biaya variable adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volumae kegiatan. Contoh biaya variable adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung
  8. Biaya semivariabel.  Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variable.
  9. Biaya semifixed, adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan yertentu dan berubah dengan jumlah konstan pada volume produksi tertentu
  10. Biaya tetap, adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertwntu. Contoh dari biaya tetap adalah biaya gaji
  11. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya. Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua
  12. Pengeluaran modal (capital expenditures) adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari datu periode akuntansi. Pengeluaran modal ini pada saat terjadinya dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi, diamortasi atau deplesi
  13. Pengeluaran pendapat (revenue expenditures) adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Pada saat terjadinya, pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai biaya  dan dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut.
  14. BIAYA PRODUKSI

Biaya produksi berbeda dengan biaya nonproduksi. Perbedaannya adalah biaya nonproduksi merupakan biaya yang erat kaitannya dengan fungsi pengembangan, pemasaran/distribusi, layanan pelanggan, desain maupun administrasi pada umumnya. Menurut ilmu ekonomi, biaya nonproduksi dapat dibagi menjadi dua kategori yakni pertama, biaya penjualan yang melingkupi tetntang biaya pemasaran/distribusi, dan pelayanan kepada pelanggan. Kedua adalah mengenai administrasi yang melingkupi biaya pengembangan, administrasi  umum, dan pengembangan

  1. Analisa Biaya Produksi

Untuk menghitung Biaya tetap total/ total fixed cost (TFC) adalah dengan cara menambah biaya tetap/ fixed cost (TC) dengan biayaVariabel / Variable cost (VC).

Biaya total (TFC) adalah keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli semua keperluan baik barang maupun jasa yang akan digunakan dalam proses produksi demi menghasilkan/produksi suatu barang. Total Fixed Cost dihitung untuk memperole factor produksi yang tidak dapat berubah jumlahnya.

  1. Biaya variable (TVC) adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh factor produksi variable
  2. Cara menghitung biaya tetap rata-rata (AFC) adalah dengancara biaya total dibagi dengan jumlah produksi
  3. Cara menghitung variable rata-rata (AVC) adalah dengan cara membagi biaya variable total (TVC) dengan jumlah produksi
  4. Cara menghitung biaya rata-rata (AC) adalah dengan cara biaya total dibagi dengan jumlah produksi
  5. Biaya Marginal (MC) diperoleh melalui hasil penambahan biaya produksi yang digunakan untuk menambah produksi saty unit baran/produk
  6. Laporan Biaya Produksi
  7. Data produksi. Dimana harus dibuat laporan mengenai rincian jumlah produk yang melalui proses pembuatan, jumlah produk yang telah selesai diproduksi, serta keseluruhan jumlah produk yang dihasilkan dari awal sampai akhir dalam satu periode
  8. Biaya yang dibebankan. Dimana harus dibuat pelaporan mengenai rincian harga satuan per produk/ per barang yang didalamnya telah meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead pabrik
  9. Perhitungan harga pokok. Dimana harus dibuat pelaporan mengenai rincian harga pokok ketika produk telah selesai di produksi, dan memasuki departemen produksi, hingga memasuki Gudang penempatan produk yang telah selesai.
  10. Pengertian Harga pokok produksi

Harga pokok produksi berfungsi sebagai dasar dalam menentukan harga jual. Untuk menetapkan harga jual, penting bagi perusahaan untuk mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan untuk memprodulsi barang yang akan dijual. Biaya tersebut sering disebut sebagai harga pokok produksi

  • UNSUR-UNSUR BIAYA

Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut :

  1. Bahan Baku Langsung (Direct material)

Semua bahan baku yang secara fisik bisa diindentifikasi sebagai bagian dari barang jadi dan yang dapat ditelusuri pada barang jadi itu dengan cara yang sederhana dan ekonomis, atau merupakan setiap bahan baku yang menjadi bagian yang tak terpisahkan dari produk jadi. Sebagai contoh, dalam membuat pakaian pria, kain merupakan bahan langsung

  • Tenaga kerja langsung (Direct Labour)

Tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadu dan dapat dibebankan secara layakke produk tertentu atau merupakan upah yang diperoleh pekerja yang mengubah bahan dari keadaan mentah menjadi produk jadi. Sebagai contoh, upah yang dibayarkan kepada pekerja pabrik pakaian yang memotong kain dan menjahit hasil potongan tersebut adalah biaya tenaga kerja langsung.

  • Overhead pabrik (Factory Overhead)

Terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output tertentu. Overhead pabrik biasanya memasukkan semua biaya manufaktur kecuali bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Terkadang biaya ini disebut dengan overhead produksi (manufacutiring overhead) atau beban pabrik (factory burden). Overhead pabrik. Penekanannya disini adalah pada istilah biaya produksi. Sebagai contoh, upah pengendali persediaan adalah overhead pabrik. Namun, gaju seorang tugas penjualan merupakan beban pemasaran

Elemen-elemen dari biaya Overhead Pabrik yaitu :

  1. Biaya bahan baku tidak langsung
  2. Biaya tenaga kerja tidak lansgsung
  3. Biaya depresiasi dan pemeliharaan mesin
  4. Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin
  5. Biaya listrik dan air pabrik
  6. Biaya asuransi pabrik
  7. Operasi lain-lain

Perusahaan perlu mengkalkulasikan biaya prosuksi sebagai dasar perhitungan harga pokok produksi. Dalam menentukan harga pokok produksi perusahaan dapat menggunakan dua metode yaitu full costing dan variable costing. Pada metode full costing semua biaya produksi diperhitungkan baik yang bersifat variabel maupun yang berisifat tetap. Biaya-biaya produksi tersebut yaitu terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik baik yang bersifat variabel maupun tetap sedangkan pada metode variable costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja.

Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi terdapat dua pendekatan, yaity Full Costing dan Variable Costing

  1. Full Costing

Full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap ditambah dengan biaya non produksi (biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum). Dengan demikian harga pokok produksi menurut full costing terdiri dari unsur biaya produksi seperti disajikan dalam table 2.3.1 sebagai berikut

Table

Penentuan Harga Pokok Produksi

Dengan Pendekatan Full Costing

  • Biaya bahan baku
  • Xxx
  • Biaya tenaga kerja langsung
  • Xxx
  • Biaya overhead pabrik variabel
  • Xxx
  • Biaya overhead pabrik tetap
  • xxx+
  • Harga produksi
  • Xxx
  • Biaya administratsi dan umum
  • Xxx
  • Biaya pemasaran
  • xxx+
  • Biaya komersil
  • xxx+
  • Total harga pokok
Xxx

Sumber : Mulyadi (2007:17)

  • Variable costing

Variable costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel kedalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel ditambah dengan biaya non produksi variabel (biaya pemasaran variabel dan biaya administrasi dan umum variabel) dan biaya tetap. Dengan demikian harga pokok produksi menurut metode Variable costing terdiri dari unsur biaya produksi seperti disajikan dalam table 2.3.2 berikut ini

  • Biaya bahan baku
  • xxx
  • Biaya tenaga kerja langsung
  • xxx
  • Biaya overhead pabrik variabel
  • xxx+
  • Harga pokok produksi variabel
  • xxx
  • Biaya pemasaran variable
  • xxx
  • Biaya administrasi dan umum variabel
  • xxx+
  • Biaya komersil
  • xxx+
  • Total biaya variable
  • xxx
  • Biaya overhead pabrik tetap
  • xxx
  • Biaya pemasaran tetap
  • xxx
  • Biaya administrasi dan umum tetap
  • xxx+
  • Total biaya tetap
  • xxx+
  • Total harga pokok produk
xxx

Sumber: Mulyadi (2007:17)

PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI PROPOTIPE PRODUKSI BARANG/JASA SOAL 1

Diketahui untuk membuat sebuah model atau propotipe produk sepeda dibutuhkan biaya sebagai berikut :

  • Pembelian bahan baku Rp 500.000
  • Diskon pembelian 10% dari bahan baku
  • Ongkos angkut Rp 100.000
  • Bahan penolong  Rp 100.000
  • Biaya tenaga kerja Rp 100.000 sebanyak 3 orang
  • Biaya listrik Rp 100.000, biaya lain-lain Rp 50.000

Diminta :

  1. Hitunglah biaya bahan baku
  2. Hitunglah biaya Overhead pabrik
  3. Hitunglah biaya produksi

JAWAB

  1. Perhitungan bahan baku :
  • Pembelian bahan baku
  • 500.000
  • Ongkos angkut
  • 100.00
  • Potongan pembelian
  • (50.000)
  • Pembelian bersih
550.000

            Jadi biaya bahan baku sebesar Rp 550.000

  • Perhitungan biaya overhead pabrik (BOP)
  • Bahan penolong
  • 100.000
  • Biaya listrik
  • 100.000
  • Biaya lain-lain
  •   50.000
  • BOP
250.000

            Jadi biaya Overhead pabrik sebesar Rp 250.000

  • Perhitungan biaya produksi
  • Biaya bahan baku
  •   550.000
  • Biaya overhead pabrik
  •   250.000
  • Biaya tenaga kerja langsung
  •   300.000
  • Biaya produksi
  • 1.100.000

RANGKUMAN

  1. Kegiatan produksi menunjukkan cara/metode atau Teknik menciptakan atau menambahh nilai guna barang/jasa dengan menggunakan sumber-sumber ekonomi
  2. Setiap kegiatan produksi menghasilkan produk berupa barang atau jasa. Yang dikatakan produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk di dalamnya masalah warna, harga, nama baik perusahaan nama baik took yang menjual, dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer yang diterima pembeli guna memuaskan keinginannya
  3. Propotipe produk (puwarupa produk) adalah bentuk dasar dari sebuah produk merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha di masa mendatang
  4. Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang. Biaya-biaya ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional barang/pabrik, dan laim sebagainya.

Posting Komentar

0 Komentar