Ketentuan Penunjukan Ukuran
1. Elemen - elemen penunjukan ukuran
Elemen - elemen penunjukan ukuran terdiri dari garis proyeksi, garis dimensi, garis penunjuk, akhir garis dimensi, tanda awal dan angka ukuran.
2. Menetapkan jarak antar garis ukur
Jika garis ukur terdiri atas garis - garis ukur yang sejajar maka jarak antara garis ukur yang satu dengan garis ukur yang lainnya harus sama. Selain itu perlu diperhatikan pula bahwa garis ukur jangan sampai berpotongan dengan garis bantu kecuali terpaksa.
Garis gambar tidak boleh digunakan sebagai garis ukur. Garis ukur boleh digunakan sebagai garis bantu, tetapi tidak boleh digunakan langsung sebagai garis ukur.
Untuk menempatkan garis ukur yang sejajar, ukuran terkecil ditempatkan pada bagian dalam dan ukuran besar ditempatkan di bagian luar. Hal ini untuk menghindari perpotongan antara garis ukur dan garis bantu. Jika terdapat perpotongan garis bantu dengan garis ukur, garis bantunya diperpanjang 1mm dari ujung anak panahnya.
Keterangan:
1. Garis ukur yang sejajar
2. Garis bantu yang berpotongan
3. Garis sumbu yang secara tidak langsung digunakan sebagai garis bantu
4. Garis ukur yang terkecil (ditempatkan di dalam)
5. Garis ukur tambahan (Pelengkap)
6. Perpanjangn garis bantu dilebihkan kurang lebih 1mm dari garis ukurnya atau dari ujung anak panahnya
7. Penempatan garis ukur yang sempit
8. Garis bantu yang pararel (jika diperlukan)
Pada umumnya, garis bantu tegak lurus terhadap garis bantunya, tetapi pada keadaan tertentu garis bantu dapat dibuat miring, sejajar atau pararel.
3. Penulisan ukuran jari - jari
Untuk menunjukan ukuran jari - jari dapat digambarkan dengan garis ukur dimulai dari titik pusat sampai busur lingkarannya. Simbol dari jari - jari adalah "R".
4. Huruf dan simbol pelengkap
Simbol dan huruf pelengkap ukuran dicantumkan dengan angka ukuran untuk menunjukan bentuk dan mempermudah pembacaan gambar tanpa menambah jumlah pandangan. Huruf dan simbol pelengkap ini dapat dihilangkan jika bentuk yang ditunjukan sudah jelas. Huruf dan simbol pelengkap ini ditulis sebelum angka ukuran.
Contoh penerapan simbol square:
Contoh penerapan simbol diameter:
Contoh penerapan simbol R:
Contoh penerapan simbol Bola R dan Bola diameter
5. Anak panah
Anak panah digunakan untuk menunjukan batas ukuran dan posisi atau arah pemotongan, sedangkan angka ukuran ditempatkan di atas garis ukuran. Secara aturan, ukuran anak panah adalah 1:3 dimana sati adalah lebarnya dan 3 adalah panjangnya. Jika mengikuti aturan tersebut maka anak panah yang dibuat akan terlihat ramping.
Jenis - Jenis Penulisan Ukuran
1. Ukuran Berantai
Pencantuman ukuran secara berantai ini ada kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya ialah mempercepat pembuatan gambar kerja. Kekurangannya ialah dapat menimbulkan toleransi yang semakin besar sehinga pekerjaan tidak teliti. Oleh karena itu, pencantuman ukuran secara berantai ini pada umumnya dilakukan pada pekerjaan - pekerjaan yang tidak memerlukan ketelitian tinggi.
2. Ukuran Pararel
Penunjukan ukuran pararel diberikan dari satu patokan yang sama.
3. Ukuran Kombinasi
Penunjukan sistem ini paling banyak dipakai yaitu penggunaan dari sistem berantai dan sejajar.
4. Ukuran Berimpit
Ukuran berimpit yaitu pengukuran dengan garis - garis ukur yang ditumpangkan (berimpit) satu sama lain. Ukuran berimpit ini dapat dibuat jika tidak menimbulkan kesalahpahaman dalam membaca gambarnya. Pada ukuran berimpit ini, titik pangkal sebagai batas ukuran atau patokan ukuran (bidang referensi) nya harus dibuat lingkaran dan angka ukurnya harus diletakan di dekat panah sesuai dengan penunjukan ukurannya.
5. Pengukuran Koordinat
Jika pengukuran berimpit dilakukan dalam dua arah, yaitu pengukuran kearah sumbu k dan sumbu ydengan bidan greferensinya di 0 maka akan didapat pengukuran koordinat.
Penunjukan Ukuran Pada Benda Kerja
1. Penunjukan alur pasak
Penunjukan ukuran alur pasak pada benda potongan yang beralur pasak adalah seperti gambar di bawah ini.
2. Penunjukan ukuran pada lubang
Penunjukan ukuran pada lubang yang berjarak sama dapat dilakukan seperti gambar di bawah.
Untuk lubang yang ditunjukan oada gambar diatas disebut juga PCD (Pitch Center Diameter).
3. Penunjukan ukuran pada profil
4. Penunjukan ukuran mur dan baut
Penggambaran mur dan baut telah disederhanakan sehingga mudah untuk di ingat dan cepat dalam proses penggambarannya. Semua jenis ulir penggambarannya mengikuti aturan berikut.
1. Ulir luar
- Diameter terbesar ulir digambar dengan garis tebal kontinyu, garis ukur ditarik dari diameter ini.
- Diameter terkecil ulir digambar dengan garis tipis kontinyu dan digambar lingkaran untuk tampak atasnya.
2. Penggambaran ulir dalam
- Pada gambar potongan, diameter terbesar ulir digambar dengan garis tipis kontinyu, garis ukur ditarik dari diameter ini. Untuk tampak atas, garis ini hanya digambar lingkaran. Sedangkan untuk diameter terkecil ulir digambar dengan garis tebal kontinyu
- Pada gambar pandangan semua garis digambar dengan garis putus - putus
1 Komentar
ALFIN HIDAYAT insyaallah paham
BalasHapus