ALAT UKUR MEKANIK 3 (CARA MENGGUNAKAN Vernier Caliper dan Micrometer Sekrup)

 

Cara Mudah Membaca / Menggunakan Vernier Caliper / Jangka Sorong

Vernier caliper atau jangka sorong ini juga sering disebut mistar geser atau skitmat, meskipun sederhana namun tidak sedikit yang kesulitan untuk membacanya bagi yang belum terbiasa, meskipun sederhana namun ketelitian pengukuran dari alat ukur yang satu ini bisa sampai 0,05mm bahkan ada yang 0,02mm  


pada artikel kali ini kita akan coba belajar bersama untuk menggunakan alat ukur ini, karena jangka sorong yang sering ditemui adalah skala ketelitian adalah 0,05 mm maka dalam belajar kita kali ini kita akan menggunakan jangka sorong dengan tingkat ketelitian 0,05 mm
 
ebelumnya perlu diketahui bahwa jangka sorong ini memiliki 3 fungsi, jangka sorong ini dapat digunakan untuk mengukur diamter luar, diameter dalam dan kedalaman dari suatu benda, untuk mengukur diameter luar suatu benda maka kita dapat menggunakannya seperti gambar berikut
Mengukur diameter luar piston

untuk mengukur diameter dalam kita dapat menggunakannya seperti gambar dibawah ini

Mengukur diameter lubang pin piston

danuntuk mengukur kedalaman kita bisa menggunakannya seperti gambar dibawah ini

Mengukur kedalaman alur ring piston

untuk cara membaca hasil pengukuraran dari ketiga fungsi diatas adalah sama, oke langsung saja kita mulai

  1. Pertama pastikan vernier caliper yang akan kita gunakan masih dalam kondisi baik
  2. Pastikan ketika kedua rahang vernier caliper kita pertemukan maka garis 0 skala nonius sejajar dengan garis 0 skala utama, skala nonius?? skala utama?? opo kui??? :bingung berikut gambarnya
  3. Selanjutnya kita cari angka pada skala utama yang berada di depan garis “0” skala nonius, angka ini adalah angka yang nantinya menjadi angka di depan koma
  4. Lalu kita cari angka pada skala nonius yang garisnya berhimpit dengan garis pada skala utama, angka ini nantinya adalah angka di belakang koma
  5. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut

Cara Menggunakan / Membaca Micrometer Sekrup

 
 
 

Nama Bagian Micrometer

Setelah mengetahui nama bagian dari micrometer, selanjutnya mari kita mulai untuk menggunakan, sebelum micrometer digunakan untuk mengukur maka micrometer harus di kalibrasi / set nol, berikut adalah cara melakukan kalibrasi / set 0 micrometer

Cara Kalibrasi / Set 0 Micrometer

1. Putar Rachet ke arah kanan sampai spindle bertemu dengan anvil (putar ratchet sampai berbunyi klik 5 kali), jika rachet tidak bisa diputar pastikan lockclamp dalam keadaan bebas / tidak terkunci

2. Putar lockclamp ke arah kiri untuk mengunci thimble agar tidak berputar

3. Putar outersleeve sampai garis mendatar pada outersleeve sejajar dengan angka 0 pada thimble

4. Putar lock clamp ke kanan untuk membebaskan thimble

Sampai tahap ini micrometer sudah kita kalibrasi, selanjutnya kita sudah bisa menggunakan micrometer untuk mengukur

Cara Menggunakan Micrometer

5. Putar Thimble ke arah kiri

6. Letakan benda kerja diantara ujung spindle dan anvil

7. Putar ratchet ke kiri sampai ujung spindle dan anvil bersinggungan dengan benda yang diukur

8. Putar lock clamp ke kiri agar thimble tidak berputar

Tahap selanjutnya adalah membaca hasil dari pengukuran micrometer

 

Cara Membaca Hasil Pengukuran Micrometer

Cara membaca hasil pengukuran micrometer adalah dengan menambahkan hasil pengukuran pada skala utama dengan angka pada skala putar, jarak antar garis pada skala utama adalah 1mm dan jarak antar garis pada skala putar adalah 0.01mm, untuk lebih jelasnya silahkan diperhatikan beberapa contoh soal berikut

 

Pada contoh diatas, hasil pengukuran pada skala utama menunjukan angka 5 yg berarti 5mm, dan pada skala putar menunjukan angka 10 yang berarti 0.10, sehingga hasil pengukuran pada contoh diatas adalah 5.10mm

Pada contoh diatas, hasil pengukuran pada skala utama menunjukan angka 5.5mm (angka dibawah garis mendatar pada skala utama berarti 0.5mm), dan pada skala putar menunjukan angka 10 yang berarti 0.10, sehingga hasil pengukuran pada contoh diatas adalah 5.60mm

Pada contoh diatas, hasil pengukuran pada skala utama menunjukan angka 5 yg berarti 5mm, dan pada skala putar menunjukan angka 6 yang berarti 0.06, sehingga hasil pengukuran pada contoh diatas adalah 5.06mm 

Jawaban untuk contoh diatas adalah 5.98. Pada contoh diatas pasti ada yang bertanya – tanya, kok skala utamanya 5.5? apa bukan 6? mari kita cek

Jika skala utama menunjukan angka 6 berarti hasil untuk pengukuran diatas adalah 6 + 0.48 = 6.48mm, logikanya 6.48mm itu mendekati garis 6.5, sedangkan pada hasil pengukuran diatas hasil pengukuran masih jauh dari garis 6.5, jadi hasil pengukuran diatas adalah 5.98 meskipun garis pada angka 6 di skala utama sudah kelihatan, meskipun pada gambar diatas garis pada angka 6 sudah kelihatan namun angka pada skala putar belum melebihi 0 sehingga hasil pengukuran belum mencapai 6mm, semoga saja kalian tidak bingung :bingung jika bingung silahkan tanyakan di kolom komentar

Posting Komentar

0 Komentar