Konfigurasi Permukaan

 

Konfigurasi Permukaan

Untuk mengetahui mutu tiap-tiap bagian dari suatu komponen, kekasaran permukaan dan pengerjaan permukaan merupakan suatu ketentuan mutlak didalam teknik penggambaran sketsa. Pada penunjukkan kekasaran permukaan diperlukan suatu lambang, yang dapat mewakili tingkat kekasaran dari hasil proses suatu benda kerja.

Konfigurasi permukaan

Gambar nomor 1 : Menunjukkan suatu  lambang dasar. Lambang ini dapat dipergunakan apabila dijelaskan dengan penambahan suatu catatan. Gambar nomor 2 : Menunjukkan suatu permukaan yang diproses dengan pemesinan tanpa keterangan ataupun detail yang lain. Gambar nomor 3 : Menunjukkan suatu permukaan yang permukaannya tidak diproses (tidak diijinkan untuk dibuang bahannya) Lambang ini dapat dipergunakan pada gambar mengenai proses produksi, yang menjelaskan bahwa sebuah permukaan harus tetap berada pada kondisi awal dari proses sebelumnya,  meski  keadaan ini diperoleh dari hasil pembuangan bahan maupun cara lain.

Penunjukkan kualitas tingkat kekasaran, dapat dilihat pd tabel dibawah ini :

Tabel harga dan kelas angka kekasaran

Keterangan lambang konfigurasi permukaan secara lengkap dapat dijabarkan sebagai  berikut :

Konfigurasi permukaan secara lengkap

Huruf  a menunjukkan    : Nilai kekasaran  Ra  (µm)

Huruf  b menunjukkan    : cara proses produksi, pengerjaan,  pelapisan.

Huruf  c menunjukkan    : kelonggaran pemesinan

Huruf  d menunjukkan    : arah  bekas pengerjaan

Huruf  e menunjukkan    : panjang contoh

Huruf  f  menunjukkan    : Nilai kekasaran lain (dalam kurung)

Contoh Konfigurasi permukaan secara lengkap

 N6             : Nilai kekasaran  0,8 µm

Milling      : Proses produksi dengan milling machine.

2              : kelonggaran pemesinan 2 mm

2,5          : panjang contoh 2,5 mm

R1          : persyaratan kekasaran lain yang dipakai  misal R1=  0,4  µm

Lambang tegaklurus adalah arah bekas pengerjaan : tegak lurus pada bidang  proyeksi dari pandangan.

Arah bekas pengerjaan dapat diskemakan sebagai berikut :

Tabel Arah bekas pengerjaan

Toleransi bentuk dan posisi

Toleransi bentuk adalah batasan suatu penyimpangan yang diijinkan dari bentuk benda kerja yang ideal, sedangakn toleransi  posisi adalah batasan penyimpangan posisi yang diijinkan dari suatu benda kerja terhadap sisi suatu pasangan dari dua atau lebih benda kerja yang berpasangan, salah satu benda kerja harus dijadikan suatu bidang patokan  atau datum, untuk menentukan jenis posisi terhadap benda pasangannya. Toleransi bentuk dan posisi menurut  ISO distandarisasi dengan kode ISO R 1101. Toleransi ini digunakan pada panjang keseluruhan dari bidang yang berpasangan.

Datum feature (I)

Datum feature  (II)

Pada penempatan datum beserta data  lainnya, haruslah dibedakan antara penunjukkan terhadap garis sumbu dan terhadap dindingnya.

Jenis penunjukkan

Didalam penunjukkan toleransi bentuk dan posisi, diperlukan suatu simbol yang menjelaskan sifat-sifat dari toleransi tersebut, berikut jenis dari sifat toleransi bentuk dan posisi :

Posting Komentar

0 Komentar